UNGARAN|Bhabinkamtibmas.com-Korban dari judi online telah menelan banyak korban, dengan rata-rata dari kalangan bawah. Salah satu korban, Am seorang warga Kabupaten Semarang, terpaksa mengajukan gugatan cerai terhadap suaminya setelah mengetahui bahwa sang suami kecanduan judi slot dan terjerat utang hingga Rp 600 juta.
"Kerugian pribadi saya sendiri sekitar Rp 20 juta sampai Rp 30 jutaan, tapi total kerugian bisa sampai Rp 600 juta-an," ungkap Am pada Rabu (21/2/2024). Cerita perceraian Am pun viral di kalangan masyarakat.
Yang membuat Am kesal adalah suaminya sering berbohong untuk menutupi kebiasaan buruknya tersebut. Selama empat tahun menikah, suaminya sering meminta uang dengan berbagai alasan, termasuk terkena hipnotis dan harus mengembalikan uang temannya.
Am tidak menyadari bahwa suaminya menggunakan ponselnya untuk mengajukan pinjaman online, sehingga tabungan dan pinjaman atas namanya.
Sebuah kisah tragis juga dialami oleh pria berinisial Fj warga Lemahireng yang ditemukan meninggal dunia akibat gantung diri.Korban dikenal memiliki kecanduan judi online.
Menurut keluarga, korban sering bermain judi slot dan melakukan pinjaman online untuk memenuhi keinginannya. Beberapa tagihan pinjol yang belum dibayar diduga menjadi penyebab korban mengakhiri hidupnya.
Studi dari University of Yale mengungkapkan bahwa karakteristik perjudian, seperti daya tarik iming-iming mendapatkan uang besar dengan modal kecil dan ilusi atas kontrol, dapat meningkatkan risiko kecanduan. Begitu juga dengan dorongan untuk menutup kekalahan, yang membuat penjudi terus bermain meski mengalami kerugian.
Judi online tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga dapat berdampak pada kehidupan pribadi dan kesejahteraan mental korban serta keluarganya. Upaya untuk meningkatkan kesadaran dan regulasi terhadap judi online menjadi sangat penting untuk melindungi masyarakat dari dampak negatifnya.(Red)