Gresik,Bhabinkamtibmas.com- Komplotan pelaku bisnis bahan bakar minyak (BBM) ilegal menggunakan berbagai cara untuk menghindari tangkapan pihak kepolisian. Kinerja Kepolisian Daerah Jawa Timur dan jajarannya dipertanyakan publik setelah dugaan truk tangki siluman berwarna biru putih yang diduga milik mafia solar bebas berkeliaran di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Pada Kamis (30/05/2024), Koordinator Tim Investigasi menyayangkan sikap dan tindakan Polres Gresik yang diduga membiarkan operasi BBM solar ilegal di Manyar JIIPE Gresik. Ia merasa kecewa dengan kinerja anggota Polres Gresik yang dinilai tidak tanggap dan tidak melakukan penangkapan terhadap pelaku.
Tim Investigasi LP KPK, BPKP, dan media online berhasil mengejar dan mendapati sebuah truk tangki BBM industri berlogo PT. Putra Energi Niaga (PEN) dengan nopol K 9984 C. Truk tersebut berhenti di Jalan Kebomas menuju Pintu Tol Kebomas, Jawa Timur, pada Kamis pagi. Truk tersebut diduga mengangkut BBM solar bersubsidi yang disalahgunakan.
Driver truk, Saiful, mengakui bahwa BBM solar diambil dari Blora, Jawa Tengah, dan akan dikirim ke PT. HUMMING di Pelabuhan JIIPE Manyar, Gresik. Namun, ia tidak dapat menunjukkan dokumen Loading Order (LO), yang menimbulkan kecurigaan bahwa BBM tersebut didapat dari gudang penimbunan ilegal.
Praktik penyalahgunaan BBM ini melanggar UU RI No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, Pasal 55 Masalah Cipta Kerja, serta Peraturan Presiden No. 191 Tahun 2014 dan Keputusan Menteri ESDM No. 37.K/HK.02/MEM.M/2022. Pelanggaran ini dapat dikenai pidana penjara hingga 6 tahun dan denda hingga Rp60 miliar.
Tim awak media mengharapkan perhatian serius dari PT Pertamina dan penegak hukum, terutama Ditkrimsus Polda Jatim, untuk menindak tegas mafia BBM bersubsidi tanpa izin guna memberikan efek jera dan mencegah kerugian negara.
Hingga berita ini ditayangkan, tim awak media masih melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk menindaklanjuti dugaan mafia solar di Gresik. (Tim)
Bersambung...!