Judi Toto Gelap Merajalela di Pracimantoro Kabupaten Wonogiri: Omzet Ratusan Juta Setiap Malam

Judi Toto Gelap Merajalela di Pracimantoro Kabupaten Wonogiri: Omzet Ratusan Juta Setiap Malam

Minggu, 06 Oktober 2024, Oktober 06, 2024

Ilustrasi

WONOGIRI,BHABINKAMTIBMAS.COM-Judi toto gelap (togel) terus berkembang di beberapa wilayah Jawa Tengah, terutama di Kabupaten Wonogiri. Bisnis ilegal ini yang dulunya dilakukan secara sembunyi-sembunyi kini mulai berani dilakukan secara terbuka, dengan hadiah besar yang bisa mencapai ratusan kali lipat dari nilai pembelian kupon.


Hasil penelusuran menunjukkan bahwa setidaknya ada tiga bandar besar yang menguasai bisnis togel di Wonogiri dan sekitarnya. Salah satu bandar yang paling dikenal adalah Bondan, yang memiliki jaringan luas di tingkat pengecer.


"Bondan memiliki jaringan yang tersebar hingga ke tingkat RW dan kelurahan. Jenis togel yang dijual adalah togel Hongkong (HK) dan Singapura (SGP), namun yang paling ramai adalah HK," ujar Togok (nama samaran), mantan pengecer togel yang kini beralih profesi, pada Minggu (6/10/2024).


Menurut Togok, Bondan adalah bandar terbesar di wilayah Pracimantoro, Wonogiri, dengan omzet harian yang mencapai ratusan juta rupiah. "Pracimantoro adalah daerah dengan omzet terbesar. Apalagi Bondan tinggal di Songbanyu II, Girisubo, Gunungkidul, Yogyakarta," tambahnya.


Penjualan togel biasanya dimulai pukul 18.00 hingga 22.30, dengan pengundian hasil yang diumumkan pukul 23.00 melalui internet, sesuai undian dari Hongkong. Pemenang bisa langsung mengambil hadiah mereka sebelum pukul 23.59 di pengecer setempat.


"Perputaran uang sangat besar. Setiap malam, perputaran uang bisa mencapai ratusan juta rupiah. Pengecer mendapatkan komisi 20-25 persen dari hasil penjualan," jelas Togok.


Bondan juga menawarkan hadiah yang menggiurkan untuk setiap tebakan yang benar, mulai dari dua angka, tiga angka, hingga empat angka. Pemasang empat angka bisa membawa pulang hadiah puluhan juta rupiah hanya dengan membeli kupon seharga Rp 10 ribu.


Uuk, warga Banaran, Pracimantoro, menyatakan bahwa togel ini sudah berlangsung hampir dua tahun dan kini semakin meluas di masyarakat. "Awalnya dilakukan sembunyi-sembunyi, tapi sekarang masyarakat bebas memasang nomor di kios-kios di pinggir jalan," ujar Uuk.


Wiyoto, seorang warga Pasar Pracimantoro, mengaku pernah menang Rp 600 ribu dari togel dengan memasang Rp 10 ribu. "Yang penting bagi saya, tidak merugikan orang lain," ujarnya.


Menanggapi hal ini, Warsito, pemerhati lingkungan dan publik, mengungkapkan bahwa pihaknya siap berkoordinasi dengan kepolisian untuk menghentikan praktik ilegal ini. "Kami sering menerima aduan soal maraknya judi togel di Wonogiri. Jika ada laporan detail, kami siap bertindak dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian," tegas Warsito.


Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak tergoda membeli kupon togel karena dampaknya negatif secara hukum maupun agama.(ko2/Red) 

TerPopuler