Ditpolair Korpolairud Gelar Diskusi dengan HNSI Batang untuk Pemeliharaan Kamtibmas

Ditpolair Korpolairud Gelar Diskusi dengan HNSI Batang untuk Pemeliharaan Kamtibmas

Jumat, 22 November 2024, November 22, 2024


BATANG,Babimkamtibmas.com-Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri mengadakan diskusi dengan DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Batang, Jawa Tengah. Langkah ini merupakan upaya mendukung implementasi poin kedua Astacita Presiden dan Wakil Presiden, yaitu memantapkan sistem pertahanan keamanan negara sekaligus mendorong kemandirian bangsa melalui ekonomi kreatif, hijau, dan biru, Jumat(22/11/24). 


Dengan wilayah laut seluas 6,8 juta km², garis pantai sepanjang 108.000 km, dan 275 juta penduduk yang sebagian besar tinggal di pesisir, Indonesia menghadapi tantangan dalam menyeimbangkan keberlanjutan ekologi dan ekonomi. Diskusi ini menjadi salah satu inisiatif Ditpolair Korpolairud untuk mendukung ekonomi biru menuju Indonesia Emas 2025.


Keluhan dan Tantangan Nelayan

Ketua DPC HNSI Batang, Teguh Tarmujo, menjelaskan diskusi ini bertujuan membahas situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah perairan, termasuk kendala yang dihadapi nelayan. Beberapa isu utama yang disoroti adalah:


Sistem Zonasi dan Penangkapan Ikan Terukur (PIT): Aturan ini menyulitkan nelayan, menambah biaya operasional, dan menyebabkan penumpukan kapal di pelabuhan akibat kurangnya hasil tangkapan.


Penurunan Minat Generasi Muda: Pendapatan yang kecil membuat sulitnya mencari Anak Buah Kapal (ABK), sehingga pemilik kapal terpaksa memberikan insentif tambahan seperti pinjaman untuk menarik minat mereka.


Peraturan PNBP: PP Nomor 85 Tahun 2021 dinilai membebani nelayan dan perlu dikaji ulang untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.



Komitmen Ditpolair

AKBP Suratno dari Ditpolair Baharkam Polri menyatakan pihaknya berkomitmen menjaga situasi Kamtibmas agar tetap kondusif melalui:


1. Sosialisasi dan Edukasi: Memberikan pemahaman terkait aturan perikanan.



2. Dialog dan Patroli: Menjalin komunikasi aktif dengan nelayan dan melakukan patroli rutin untuk memastikan keamanan perairan.



3. Penegakan Hukum: Memberikan tindakan tegas terhadap pelanggaran aturan perikanan.



Langkah ke Depan

Diskusi ini menghasilkan beberapa rekomendasi untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan sekaligus menjaga Kamtibmas, di antaranya:


Pelatihan dan pemberdayaan nelayan.


Bantuan modal usaha untuk mendukung keberlanjutan ekonomi pesisir.


Pembukaan jalur komunikasi efektif antara nelayan dan Ditpolair untuk merespons cepat keluhan serta mengantisipasi potensi gangguan Kamtibmas.


Teguh Tarmujo mengapresiasi langkah Ditpolair dan menegaskan kesiapan HNSI Batang untuk terus bekerja sama menjaga stabilitas wilayah pesisir. Ia berharap kolaborasi ini dapat menciptakan solusi nyata bagi nelayan, meningkatkan kesejahteraan, dan mendorong keberlanjutan ekologi laut.(Teguh) 


TerPopuler